6:27 PM -
No comments
Laskar Pelangi
Judul Buku: Laskar Pelangi
Copyright: Andrea Hirata
ISBN: 9793062797
Genre: Roman
Penerbit: Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2005
Jumlah Halaman: 529
Copyright: Andrea Hirata
ISBN: 9793062797
Genre: Roman
Penerbit: Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2005
Jumlah Halaman: 529
Sekolah Muhammadiyah (SD dan SMP) di desa Gantung, Belitung
Timur terancam akan dibubarkan bila siswa baru tidak mencapai jumlah 10 anak.
Di upacara pembukanya, baru 9 anak (yakni Ikal (aka Andrea Hirata aka penulis
aka ‘aku’ di dalam cerita), Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai,
Borek (aka Samson), dan Trapani) yang hadir. Tepat sebelum Pak Harfan, kepala
sekolah, membaca pidato untuk menutup sekolah, Harun dan ibunya mendaftarkan
diri ke sekolahnya.
Dari situ mulai cerita-cerita dan pengalaman seru mereka.
Dengan keterbatasan dan kekurangan yang mereka miliki di sekolah kecil
tersebut, mereka tetap bersemangat dalam belajar dan bermain bersama. Dalam
sekolah mereka, didampingi oleh satu guru yang terus sabar dengan mereka, yaitu
Bu Muslimah, yang hanya merupakan lulusan SKP (Sekolah Kepandaian Putri, yang
sederajat dengan SMP), namun sangat berdedikasi menjadi pengajar untuk mereka
dengan tekad dan ketulusan yang luar biasa. Bu Muslimah menjuluki mereka ‘Laskar
Pelangi’ oleh karena kesenangannnya terhadap pelangi.
Mereka bersepuluh terus belajar dan berteman dari Kelas 1 SD
sampai Kelas 3 SMP, dengan banyak pengalaman unik dari kejadian bodoh yang
dilakukan Samson dan Ikal untuk menumbuhkan otot, pengalaman cinta pertamanya
Ikal, bakat luar biasa Mahar dan Lintang, dan juga cerita-cerita dimana mereka
mengharumkan nama sekolah di acara seperti festival 17 Agustus dan mengalahkan
sekolah orang kaya PN di dalam cerdas cermat.
Buku ini menceritakan setiap pengalaman dan cerita-cerita
kecil satu-per-satu dengan detil seperti sebuah cerita besarnya rombongan anak
yang disebut ‘Laskar Pelangi’. Ya, memang begitu kayaknya, karena memang Laskar
Pelangi bukunya.
“Hiduplah untuk
memberi yang sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima yang sebanyak-banyaknya.
(Pak Harfan)”
Menurut saya, buku ini ditulis dengan semangat bercerita
yang luar biasa. Cerita ini merupakan cerita naratif-deskriptif yang sangat
deskriptif dan menggunakan Bahasa Indonesia yang mengalir dengan enak dengan
sedikit gaya Melayu yang kelihatan. Buku ini juga memiliki makna tentang
persahabatan dan ketabahan terhadap apapun yang terjadi. Andrea Hirata
benar-benar semangat menceritakan kisah hidupnya, dan bercerita seperti saya.
Seperti saya, Andrea Hirata membutuhkan banyak kata untuk menjelaskan sesuatu
sehingga benar-benar jelas dan mendeskripsikan sesuatu sehingga benar-benar
terbayang. Kekurangan dari ini adalah bahwa pada akhirnya, ini melelahkan, dan
semangat menulis yang sangat segar pada awalnya menghilang di akhir buku karena
menjadi membosankan. Sama seperti penulisnya, pembacanya juga mulai bosan, dan timeskip serta pergantian POV di awal
terasa tidak jelas, namun pada akhirnya memuaskan. Saya sangat menyukai cara
menulisnya dan juga menghormati usahanya untuk menggabungkan cerita dengan
nostalgia.
Saya merekomendasikan buku ini bagi siapapun yang suka genre
roman seperti saya dan bisa mengikuti gaya menulis Andrea Hirata yang enak
dibaca (pada awal dan tengah bukunya). Pembacanya juga harus menghadapi tulisan
yang penuh dengan majas-majas yang membutuhkan pikiran yang abstrak (seperti
saya) dan bisa menangkap semuanya karena kalau tidak, jadinya tidak jelas. Buku
ini juga membutuhkan waktu yang lama untuk dibaca, dan menjadi timekiller yang sangat efisien dan penuh
dengan cerita-cerita Andrea Hirata yang penuh warna. Semoga makna-makna di
dalam buku ini bermanfaat pembacanya.
0 comments:
Post a Comment